Menantu Dewa Obat
5 mutiara
Bab 363
Melihat Nara yang masih diam saja, Axel menjadi semakin cemas.
“Mengapa kau malah ragu – ragu?”
“Nara, apa yang sedang kau pikirkan?”
“Itu adikmu sendiri, orang terdekatmu!”
“Kenapa? Apakah nyawa adikmu tidak lebih penting daripada menang atau kalahnya orang yang bukan keluarga kita?”
Dengan kesal Nara berkata, “Kau juga tahu bahwa dia adalah bukan keluarga kita?”
“Dia adalah adikku sendiri, lalu atas dasar apa seorang yang bukan keluarga kita melepaskan taruhan ratusan milyar itu demi menyelamatkan adikku?”
“Coba kalau kau yang berada di posisinya, apakah kau akan melepaskan ratusan milyar itu hanya demi untuk menyelamatkan seseorang yang memarahi dan menghinamu setiap hari?”
Axel tak bisa berkata – kata.
Wajah Alina menjadi dingin lalu dengan marah dia berkata, “Nara, apakah kau benar – benar ingin membagi dan memperhitungkan semuanya dengan jelas?”
“Reva ini adalah menantu yang menumpang di rumah kita. Sudah seharusnya dia melakukan sesuatu untuk keluarga kita!”
“Tak perlu membahas bagaimana kami memperlakukannya. Kami bersikap seperti itu juga demi kebaikannya sendiri. Kami hanya ingin dia menjadi sedikit lebih ambisius saja.”
“Selain itu, dia telah makan dan minum secara gratis di rumah kita selama tiga tahun. Bahkan jika aku memelihara seekor anjing, ia pun tahu bagaimana cara membalas budi kami.”
“Memangnya dia tidak tahu bagaimana cara membalas budi?”.
Dau Juu
Nara langsung geram, “Bagaimana bisa dikatakan makan dan minum
gratis?”
“Kartu gajinya dari RS itu selalu dipegang oleh kalian.”
“Dia tidak pernah membeli sepotong pakaian pun selama tiga tahun ini, tidak pernah membeli sepatu baru dan tidak pernah menghabiskan sepeser uang pun untuk dirinya sendiri.”
“Bahkan dia tidak berani sakit. Sekalipun dia masuk angin dan demam, dia hanya membuat semangkuk sup jahen untuk dirinya sendiri lalu meringkuk di dalam selimut sendirian dan membiarkannya sembuh secara alami.”
“Kenapa?”
“Karena dia tahu bahwa kalian tidak akan memberinya sepeser uang pun untuk pergi berobat!”
“Tetapi bagaimana dengan kalian?”
“Kalian ambil semua uang yang ada di kartu gajinya untuk membeli pakaian dan kosmetik. Serta membeli pakaian dan perabotan untuk Hana. Apakah kalian pernah menghabiskan sepeser uang pun untuk Reva?”
“Kalian punya hak apa mengatakan dia makan dan minum secara gratis di rumah ini?”
“Jika keluarga Regatta benar – benar ingin mencari masalah dengan Reva, bukankah lebih baik mereka langsung menangkapnya saja? Mengapa mereka malah menangkap Hana?”
Alina langsung marah, “Apa maksudmu?”
“Maksudmu Hana datang sendiri ke mereka dan membiarkan mereka menangkapnya? Memangnya dia begitu kurang kerjaan?”
“Nara, bisa tidak kau gunakan otakmu saat berbicara? Apakah mungkin kejadian seperti itu?”
“Kau kira Hana orang bodoh? Bagaimana mungkin dia membiarkan dirinya sendiri terperangkap?”
“Aku berani bertaruh dengan nyawaku bahwa orang – orang dari keluarga
Regalta ini pasti sengaja menangkap Hana dan Hiro demi Reva!”
Nara mengerutkan keningnya, “Ma, menurutku masalah ini agak aneh”
“Mengapa mereka hanya menangkap Hana dan bukan aku?”
Dengan marah Axel berkata, “Nara, memangnya ini waktu yang tepat untuk memikirkan pertanyaan – pertanyaan seperti ini?”
“Yang paling penting sekarang adalah menyelamatkan adikmu!”
“Kau katakan kepadaku, sebenarnya kau mau menyelamatkan adikmu atau tidak?”
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat