Bab 153
Nara hampir muntah darah.
Keduanya masih berani meminta balas budi kepadanya?
Sejak kecil sampai dewasa, Nara seperti tidak memiliki seorang paman.
Dulu waktu dia kecil, Nara tinggal dirumah nenek beberapa hari tetapi sepasang suami istri ini terus memprotes dan mengatakan bahwa mereka makan terlalu banyak dan mengusir Nara dan adiknya dari sana.
Lalu keluarga Shu mendirikan perusahaan farmasi Shu dan keluarga mereka mulai bangkit kembali. Kemudian sepasang suami istri ini segera mendekati mereka dan menjilat mereka tanpa ada rasa malu.
Saat festival tahun baru, Nara dan Hana harus pulang ke rumah nenek untuk beberapa hari. Mereka mengatakan mau melihat keponakan – keponakannya yang jarang pulang tetapi sebenarnya mereka hanya sengaja melakukannya agar dilihat oleh keluarga Shu.
Kemudian saat Axel dicampakkan oleh keluarganya karena jatuh susah, sepasang suami istri itu langsung berubah sikapnya terhadap mereka.
Nara ingat dengan sangat jelas ketika keluarganya ingin mengatasi kesulitan mereka, Alina pulang kerumah bersama dengan Nara dan adiknya untuk meminjam uang.
Tetapi paman ketiga menghindari mereka dan Rebecca juga mengejek dan menghina mereka.
Pada akhirnya, paman tertuanya yang meminjamkan mereka sejumlah uang.
Dan karena hal ini Rebecca sengaja datang ke rumah paman tertuanya untuk membuat keributan. Yang akhirnya dia juga memaksa paman tertuanya untuk meminjamkan uang kepada mereka dengan jumlah yang sama. Setelah itu mereka baru merasa puas.
Kemudian Nara yang sudah dapat menghasilkan uang akhirnya membayar kembali uang yang dipinjam dari keluarga paman tertuanya itu. Tetapi keluarga paman ketiganya tak pernah membayarnya bahkan mereka sama sekali tak pernah membahasnya.
Saat istri dari paman tertuanya sakit dan membutuhkan uang, mereka menagih uangnya kepada keluarga Rebecca tetapi Rebecca menolak untuk membayarnya. Malah dia meminta paman tertuanya untuk mengeluarkan bukti surat hutangnya atau IOU.
Paman tertua orangnya jujur dan murah hari Uang yang dipinjarnkan ke saudara atau keluarganya tidak memakai lot sama sekali. Lalu bagaimana dia bisa mengeluarkan IOU seperti yang diminta Reberca kepadanya
Dan akhirnya keluarga paman ketiga tidak mau membayar hutang ini dan membuat paman tertuanya sangat marah sehingga membuat penyakit jantungnya kambuh dan hampir saja meninggal di rumah sakit,
Pada saat itu, demi hal ini Alina segera bergegas pulang kerumah untuk menengahi masalah ini tetapi Rebecca malah semakin menjadi dan mengacau. Akhirnya mau tak mau Alina dengan tak berdaya pergi dari situ.
Dan karena kejadian – kejadian ini, kedua keluarga ini sudah lama tidak berhubungan
Setahun kemudian Rebecca datang mengunjungi mereka dengan membawa hadiah dan bingkisan.
Dia berbicara dengan sopan. Tadinya mereka mengira akhirnya dia sudah sadar.
Lalu dia sengaja mengajak Nara pulang ke kampung halamannya untuk menyembah leluhurnya. Tetapi pada saat makan malam, dia mengenalkan putra dari orang kaya setempat.
Dia mengatakan itu demi kebaikan Nara padahal dia sengaja ingin mendorong Nara ke dalam pelukan pemuda kaya itu agar dia bisa mendapatkan untung darinya.
Saat pemuda kaya itu melihat Nara, matanya menatap lurus dan berusaha membuat Nara tinggal di tempat itu. Pemuda itu dengan sengaja memasukkan obat ke dalam gelas anggur Nara malam itu.
Pokoknya selama beberapa waktu itu Alina tidak berani pulang ke rumah orang tuanya.
Asalkan dia pulang, orang – orang yang ada di kampung halamannya akan bertanya kepadanya tentang berapa banyak pria yang pernah bersama dengan Nara sebenarnya.
Tidak peduli bagaimana Alina menjelaskannya, mereka semua tidak ada yang memercayainya dan membuat Nara sangat malu.
Beberapa kali Nara mencoba untuk menuntut Rebecca tetapi selalu dicegah oleh Alina.
Karena paman ketiganya, Jonathan adalah adik bungsu Alina. Dan dia adalah anak yang paling disayang oleh kedua orang tuanya sejak kecil.
Jika sampai ada sesuatu yang terjadi pada keluarganya, nenek pasti akan marah.
Akhirnya demi neneknya, Nara hanya bisa bersabar.
Tetapi tak disangka setelah beberapa tahun lewat, keluarga mereka justru muncul lagi.
Sepertinya mereka mendapat kabar bahwa keluarga Nara sudah bangkit kembali dan mereka langsung bergegas datang untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan.
Hanya saja, permintaan mereka tadi itu terlalu berlebihan. Apakah mereka sudah gila?
Nara belum pernah melihat orang yang begitu tak tahu malu!
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat