Bab 143
Belakangan ini bisnis perusahaan bahan obat berjalan dengan sangat baik dan Nara juga tampak sangat puas.
“Oh, jadi itu kau.”
“Bisnis perusahaan bahan obat telah berjalan sangat baik belakangan ini, terima kasih atas kerja kerasmu!”
Tiger menerima pujian ini dengan sangat gembira: “Nyonya Lee terlalu sungkan, ini memang sudah seharusnya kulakukan.” ,
“Tuan dan nyonya Lee, aku tidak akan mengganggu acara makan kalian.”
“Pelayan, masukkan tagihan meja ini dalam akunku!”
Apple mengernyitkan keningnya. Dia datang kesini untuk memamerkan tunangannya malam ini.
Tiba – tiba saja Tiger datang untuk melunasi tagihannya jadi bagaimana dia bisa pamer?
Dengan wajah dingin dia langsung menggebrak meja dan berkata: “Kau menghina kami yah?”
“Kenapa? Kau kira kami tak mampu makan disini dan membutuhkan anda untuk melunasi tagihan kami?”
Tiger tampak tertegun sejenak dan seperti kata pepatah: membalas kejahatan dengan senyum manis.
Mengapa wanita ini tiba – tiba seperti menjadi gila, padahal dia sudah sangat sopan, batin Tiger.
Dia tidak tahu hubungan antara Apple, Reva dan Nara. Jadi untuk sementara ini dia tidak berani marah, dan wajahnya tampak canggung.
Nara juga jadi tidak enak hati dan berkata: “Apple, Tiger kan berniat baik mengapa kau marah?”
Apple berkata dengan nada menghina: “Apa maksudmu?”
“Dia kan hanya seorang penyanjung!”
“Kalau kau ingin menyanjung Reva, ke tempat lain saja! Tak perlu pamer di depanku! Apakah kau pantas untuk pamer di depanku?”
“Masih berani mengatakan masukkan tagihan ke dalam akunmu?”
“Kenapa? Kau menghina kami? Kau pikir kami tak mampu makan disini?”
“Apakah kau tahu siapa suamiku? Apakah kau tahu apa pekerjaan suamiku?”
Tiger merasakan amarah yang sangat di dalam hatinya. Jika bukan karena dia memandang Reva yang berada disana, dia pasti sudah menggila dari tadi
Dan detik berikutnya Reva tersenyum dan berkata: “Tuan Peter, apakah kau tidak mengenalnya?”
Peter melirik Tiger dengan arogan dan berkata: “Aku baru saja datang ke kota Carson ini dan semua orang yang berhubungan denganku adalah orang–orang terkenal dan terpandang di kota ini.”
Yang maksudnya adalah dia tidak mengenal orang–orang berstatus rendah seperti Tiger.
“Aku belum pernah mendengar tentang hal ini!”
“Hei, katakan dan jelaskan padaku, kau menjabat sebagai CEO di Shim Group yang mana?”
Wajah Peter tampak pucat dan suaranya terbata – bata menjawab: “Aku… aku tidak tahu apa yang kau bicarakan…”
“Aku…aku memang CEO di perusahaan Shim Group. Aku… aku baru saja menjabat jadi wajar jika kau tidak tahu…”
Tiger tampak sangat marah dan berkata: “Masih berani berbohong di depanku?”
“Oke! Sebentar lagi kakak–ku juga akan datang. Nanti kita akan membicarakannya.”
“Beraninya kau berpura – pura menyamar menjadi CEO perusahaan Shim Group dan melakukan penipuan diluar. Apakah kau tahu konsekuensinya?”
“Ini dinamakan penipuan!”
“Brengsek, aku membuatmu masuk penjara!”
Peter tampak tercengang.
Nara juga terlihat bingung, ternyata Tiger adalah adik sepupu Kenji Shim?
Lalu mengapa orang seperti dia mau bekerja di perusahaan bahan obatnya sebagai manajer pembelian?
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat