Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 996

Bab 996

Dengan ekspresi menghina Johnson berkata, “Wanita cantik macam apa hingga berani kau sebut dengan kata menkajubkan?”

“Hei bocah, kau jangan terlalu suka membual.”

“Selebriti saja sudah pernah bersenang — senang denganku, jadi jangan sebut

–senang denganku, jadi jangan sebut–sebut tentang sampahmu itu di

depanku!”

Agus terkekeh, “Kak Johnson, mari biar aku kasih tahu.”

“Jangankan selebriti yang pernah bersenang–senang denganmu, bintang film paling terkenal yang belum pernah bersenang–senang denganmu pun, mereka sama sekali tidak secantik ini!”

“Gadis cantik ini sudah pasti ratusan kali lebih cantik dari seluruh gadis tercantik yang pernah bersenang- senang dengan kau!”

Johnson langsung tampak bersemangat. Sambil memelototi Agus dia berkata, “Kau tidak sedang membual,

kan?”

“Lebih cantik dari bintang film paling terkenal? Aku tidak percaya!”

Dengan terburu – buru Agus berkata, “Sungguh. Kak Johnson, bagaimana mungkin aku berani membohongimu?”

“Dan satu lagi, biar aku beritahu kepadamu, dia ini tidak hanya cantik saja tetapi juga merupakan seorang wanita yang kaya raya!”

“Mobil yang dibawanya saja Maserati, postur tubuhnya tinggi, langsing dengan pinggang yang ramping. Begitu masuk dan duduk di dalam mobilnya, dia sudah langsung terlihat seperti brand ambassador mobil Maseratinya!”

“Ini adalah standar sosialita ternama!”

Mata Johnson tampak berbinar, “Yang benar?”

“Dimana orangnya?”

“Cepat bawa dia ke sini!”

Agus tampak canggung, “Tetapi, hal ini agak merepotkan,”

“Dia sudah punya suami…”

Johnson langsung mencebikkan bibirnya dengan jijik, “Memangnya kenapa kalau sudah punya suami..”

*Para wanita bersuami yang pernah bersenang–senang denganku selama beberapa tahun ini apa masih kurang?”

“Biar aku kasih tahu yah, yang paling seru adalah wanita – wanita seperti ini!”

Agus langsung tersenyum, “Kak Johnson, kau benar–benar tahu cara bersenang–senang.”

“Namun, su… suaminya itu pandai berkelahi.”

“Semua anak buahku saja dibuat cedera olehnya…”

Johnson mengernyitkan keningnya, “Ternyata dia juga seorang petarung?”

“Agus, kau ini tidak sedang ingin memperkenalkan wanita cantik kepadaku, melainkan menginginkan aku untuk membantumu membalas dendam, iya kan?”

Agus tertegun, “Yang mana?”

Johnson: “Yang pernah kau bawa waktu itu, Vanni siapa namanya itu?”

Agus menjadi agak bingung sekarang, “Kak Johnson, dia…. dia itu pacarku…..”

Johnson meliriknya sekilas: “Pacar?”

“Brengsek, apa kau tidak malu saat mengatakan hal ini?”

“Sialan, sudah berapa banyak gadis–gadis yang kau–pacari di dalam wilayahku ini, dan kau masih berani bilang kalau dia pacarmu?”

“Bukannya kau hanya ingin bermain dan bersenang–senang dengannya saja? Kau takut kalau aku akan merusaknya?”

Agus menarik nafas dalam–dalam lalu memikirkannya sejenak dengan cermat.

Dia juga tidak berencana menjalin hubungan dengan Varini untuk waktu yang lama, sehingga kalau Vanni bisa ditukar dengan sokongan yang diberikan oleh Johnson maka hal ini adalah hal yang paling menguntungkan baginya.

Oleh karena itu dia langsung menganggukkan kepalanya, “Tidak masalah, kak Johnson. Aku akan membantumu mengatur segala sesuatunya!”

Johnson langsung tersenyum lalu sambal menepuk pundah Agus dia berkata, “Agus, masa depanmu pasti akan gemilang!”

“Tenang saja, kalau sudah ikut denganku, tidak ada lagi orang yang berani menyentuhmu di kota Pelajar ini!”

“Ngomong–ngomong, kau cari si Ambon dan suruh dia membawa beberapa orang bersamanya untuk membawa wanita itu kepadaku.”

“Sial, lebih cantk dari bintang film? Biar aku lihat–lihat dulu, coba!”

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat