Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 575

Menantu Dewa Obat

Bab 575

Axel dan yang lainnya langsung terpaku.

Dengan heran Alina berkata, “Apa benar seperti itu?”

“Apa begitu sulit bagi perusahaan kita untuk memecat seorang karyawan kecil?”

Hana juga ikut mengerutkan keningnya dan berkata, “Kak, kau sedang menakut – nakuti kami yah? Bagaimana mungkin bisa separah itu dampaknya?”

“Dia itu hanya seorang karyawan di anak perusahaan kita.”

“Para klien itu menandatangani kontraknya kan dengan perusahaan kita, bukan dengan dia.”

“Mengapa dengan memecatnya bisa terjadi hal yang begitu gawat?”

Dengna dingin Nara berkata, “Semua klien itu memiliki hubungan yang baik dengan Herman sekarang. Mereka hanya mengenali Herman dan bukan perusahaan bahan obatnya.”

“Kalian juga jangan lupa, di seluruh kota Carson ini ada lusinan perusahaan bahan obat.”

“Tetapi mengapa mereka semua hanya mau bekerja sama dengan kita?”

“Ini semua karena usaha Herman!”

“Kalau Herman pergi maka klien – klien ini pasti akan langsung mengekorinya.”

Hiro langsung berkata, “Kak Nara, kau jangan menakut – nakuti kami.”

“Ucapanmu ini bisa kau katakan untuk membodohi papa dan mama tetapi kau tidak bisa membodohi terlalu banyak orang.”

Alina langsung berkata, “Apa maksudmu?”

“Nara sedang membohongi kita?”

Hiro mengangguk dan berkata, “Pa, Ma, alasan mengapa para klien ini mau bekerja sama dengan kita, itu karena adanya Kenji.”

“Sekarang Kenji adalah orang yang mengendalikan alokasi sumber daya medis di kota Carson. Kenji sendiri yang meminta para klien itu untuk bekerja sama dengan perusahaan bahan obat kita.”

“Sementara Herman, siapa dia? Siapa yang kenal dengannya?”

“Meski dia dipecat pun, asalkan ada Kenji maka perusahaan bahan obat kita pasti masih akan tetap ada kliennya!”

Wajah Axel langsung tampak dingin. Dia memelototi Nara dengan marah, “Nara, apa kau sebenarnya tidak ingin memberikan 3 milyar ini kepada kami?”

“Tiger sudah mengatakan, kalau Herman tidak lagi berada di perusahaan bahan obat, dia juga akan segera hengkang dari sana.”

“Sekarang, apa kalian masih ada hal lain yang perlu dikatakan lagi?”

Axel serta yang lainnya langsung terdiam. Kalau Tiger pergi, Kenji juga pasti akan segera menarik semua modal dan sumber dayanya.

Pada saat itu perusahaan bahan obat pasti akan bangkrut. Dan kalau sudah begitu, kerugiannya itu bisa mencapai 10 milyar lebih, siapa yang bisa menanggungnya?

Dengan tidak sabar Alina menyeletuk, “Apa si Tiger ini otaknya sudah korslet?”

“Berapa banyak gaji yang kita berikan untuknya dengan dia bekerja di perusahaan bahan obat ini?”

“Untuk apa dia kabur kalau setiap bulan dia bisa mendapatkan uang gaji yang banyak?

“Bagaimana kalau kau beritahu Tiger bahwa asalkan dia mau tetap bekerja dengan giat disini maka gajinya akan kita bayar dua kali lipat.. oh tidak,.. tiga kali lipat sebulan!”

Dengan dingin Nara berkata, “Ma, kalau Tiger benar – benar bekerja demi untuk mendapatkan sedikit gaji itu, maka dia tidak akan pernah datang bekerja di perusahaan kita.”

“Memangnya dia tidak bisa membuka perusahaan bahan obat sendiri? Apa dia tidak punya uang?”

“Dia bekerja di perusahaan itu karena menghargai persahabatannya dengan Herman. Dia sengaja bekerja disini untuk membantu Herman, apa kau mengerti?”

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat