Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 331

Menantu Dewa Obat

Bab 331

“Nara, kau istirahat di rumah saja yah.”

“Jangan khawatir, aku akan segera pulang!”

Sambil tersenyum Reva menghiburnya dan berbicara dengan santai.

Dengan tak berdaya Nara mengangguk dan berkata, “Kalau begitu, pa, berikan kunci mobilnya kepada Reva. Biar dia pergi sendiri dengan mobil itu saja ke sana.”

Mata Axel langsung melebar, “Kau sudah gila yah?”

“Bukannya aku sudah bilang bahwa keluarga kita tidak boleh terlibat dengan masalah ini!”

“Jika dia memakai mobil kita kesana bukankah itu sama saja artinya bahwa keluarga kita mendukungnya?”

“Kau benar–benar ingin mencelakakan kita sekeluarga yah?”

Dengan cemas Nara berkata, “Pa, sejak kapan mobil itu menjadi mobil keluarga kita?”

“Kau sudah lupa, BMW itu diberikan oleh Austin kepada Reva?”

Alina mencibir: “Hehe, tentu saja kami tidak lupa!”

“Dia menggunakan obat dari perusahaan kita untuk menyembuhkan putri Austin lalu dia mengambil semua kreditnya untuk dirinya sendiri.”

“Demi mewujudkan kesombongannya dia menggunakan hadiah ratusan juta dolar itu untuk menyelenggarakan pesta makan malam.”

“Dan pada akhirnya hadiah itu menjadi sebuah arloji dan satu unit mobil. Setelah itu masih ingin hadiahnya untuk dirinya sendiri?”

“Jika tidak ada obat dari perusahaan kita, dengan apa dia menyembuhkan putri Austin?”

“Nara, kau bisa mencari sembarang orang untuk menilai, seharusnya mobil ini milik keluarga kita atau miliknya?”

Nara sangat marah hingga tak bisa berkata – kata. Kedua orang tuanya benar-benar tidak bisa diajak bicara. Dia benar– benar tak berdaya menghadapi mereka.

Reva mengibaskan tangannya dan berkata, “Nara, tidak apa-apa. Nanti seseorang akan menjemputku.”

“Kau istirahat yang baik yah, aku akan segera kembali!”

Dengan tak berdaya Nara mengangguk, “Kalau begitu hati – hati di jalan yah Reva.”

“Tidak masalah nantinya kau menang ataupun kalah, yang penting kau pulang dengan selamat!”

Reva mengangguk dan terkekeh, lalu dia bangkit dan pergi,

Setelah Axel dan Alina melihatnya pergi dan keduanya langsung mencibir.

“Tentu saja tidak masalah nantinya menang ataupun kalah!”

“Waktu itu saja dia hampir membuat Nara mati, kau masih ingin mereka datang mengganggu

Alina langsung memelototinya, “Bicara apa kau ini?”

“Selain itu, Nara adalah direktur perusahaan dan tinggal bersama kita sepanjang hari.”

“Sedangkan Hana, dia sudah menikah dan tidak punya apa – apa. Bukankah seharusnya kau lebih

mempedulikan Hana?”

Lalu Axel menghela nafas tanpa daya: “Aduhh, siapa bilang aku tidak mempedulikannya?”

“Tetapi kau lihat masalah – masalah yang dia buat itu...”

Alina mengibaskan tangannya dan berkata, “Sudah, sudah, siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan.”

“Kau juga jangan marah lagi, ayo telepon Hana dan minta mereka untuk kemari nanti malam.”

Previous Chapter

Next Chapter

Reading History

No history.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat