Menantu Dewa Obat
Bab 316
Nara terkejut dan ahhimnya tidak jadi menelepon Reva
Sambil tersenyum Hana berkata, “kak, tidak akan terjadi apa – apa.”
“Tuan muda Regatta sangat baik.”
“kharena dia telah setuju untuk datang berarti dia telah menunjukkan ketulusannya.”
dows
“Nantinya kau katakan beberapa kata yang manis saja kak, kau temani dia minum beberapa gelas dan masalah ini pasti akan beres.”
Nara menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa – apa karena dia benar – benar tidak ingin melakukan ini.
Tetapi demi Reva, mau tak mau dia harus menanggung penghinaan ini.
Di dalam hatinya dia juga sudah memutuskan, dia bisa meminta maaf saat makan bersama nanti tetapi jika Dion berani melakukan sesuatu yang tidak sopan dia pasti tidak akan menyetujuinya!”
Melihat Nara sudah setuju akhirnya Axel, Alina dan Hana saling menatap sambil tersenyum. Semuanya merasa senang.
Dan pada saat ini, Hiro yang sedang berada di tempat parkir di lantai bawah sedang duduk sendirian di dalam mobil. :
Wajahnya tertekuk dengan sangat jelek.
Setelah apa yang terjadi hari ini, dia akhirnya mendapati bahwa Axel dan Alina sama sekali tidak menganggapnya!
Sekarang Reva masih ada di rumah mereka jadi dia masih bisa mendapatkan keuntungan dan masih di sayang.
Nantinya jika Nara sudah bersama dengan Dion, ke depannya posisi dia mungkin akan mirip dengan Reva yang sekarang, dia juga akan menjadi orang yang tidak berguna.
Pada saat itu jangankan harta keluarga Shu yang diinginkannya itu, masih bisa tinggal berapa lama di keluarga Shu pun dia tidak tahu. Apalagi mendapatkan Nara, jangan mimpi.
Oleh karena itu Hiro telah membuat keputusan. Apapun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan keluarga Shu berhasil!
Dia keluar dari mobil dan berjalan di sekitar. Lalu dia melihat seorang anak remaja.
Hei, mak, bantu aku melakukan sesuatu dan aku akan memberiman dua ratus dolac” Ujar Hiro.
Anak itu langsung bersemangat dan bertanya, “Melakukan apa
Hiro memberinya secarik kertas, “kau telepon nomor ini urnitukku”
“hatakan padanya bahwa Nata sedang makan malam dengan Dion di Snowdrop dan biarkan dia memutushan apa yang ingin dia lakukan.”
“gomong – ngomong, jangan beritahu kepadanya bagaimana rupaku, apakah kau mengerti?*
Nara tersenyum dengan canggung sementara Axel dan Alina tersenyum datar dan mempersilahkan Dion untuk duduk.
.
Air muka Hana langsung berubah, Dion sengaja menaruh obat di anggur itu?
kedua anak buah itu tidak melihat Hana. Mereka berdua kembali ke ruang VIP dengan botol anggur yang sudah diberikan obat itu.
Hana pura – pura tidak tahu apa – apa dan kembali ke ruang VIP. Dia melihat kedua orang itu menyerahkan botol anggur tadi kepada Dion dan mengedipkan matanya kepada Dion.
Sambil tertawa Dion memegang botol anggur itu dan berkata, “Direktur Shu, karena kau telah meminta maaf secara pribadi maka aku juga harus menjaga martabatmu.”
“Oke, mau aku memaalkan Reva itu tidak masalah.”
“Tetapi direktur Shu, kau harus minum segelas anggur ini!”
Sambil mengatakan itu Dion menuangkan segelas penuh anggur dalam botol itu lalu menyerahkannya kepada Nara.
Jantung Hana hampir loncat keluar dari teorokannya. Apakah Dion sengaja menaruh obat itu untuk Nara?
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat