Bab 813
Dekan Bobby yang berada di belakang membelalak dengan lebar dan bersen: “Apa… apa… apa yang telah terjadi?
Lengan Vera sekarang tampak sehalus batu giok. Bisul serta lecet yang sebelumnya bercokol di tangannya benar-benar sudah hilang sekarang.
Kulitnya tampak seperti kulit bayi yang sangat cerah dan berkilau.
Selain itu kulitnya juga sangat putih. Kondisinya sekarang benar benar berbanding terbalik dengan ekstrim terhadap kondisi dia yang sebelumnya.
Dekan Bobby dan Jenny ikut terkejut.
Mereka juga baru mengetahui dari Reva bahwa pasien ini adalah seorang gadis.
Sebelumnya, mereka bahkan tidak tahu jenis kelamin dari pasien ini sehingga mereka juga tidak bisa mem Mauigkan ternyata kulit asli gadis ini begitu bagus.
Reva berkata, “Kondisinya sudah mulai membaik.”
“Sekarang hanya kulit di kedua lengannya saja yang kembali normal.”
“Setelah beberapa saat, kulit di sekujur tubuhnya akan pulih kembali seperti sedia kala.”
“Pada saat itu, kalian sudah bisa membawanya keluar.”
Jenny tampak sangat terkejut, “Benarkah?”
“Vera… Vera akan menjadi sangat cantik, iya kan?”
–
Vera mengekspresikan rasa malunya dari tatapan matanya lalu menatap Reva dengan diam diam.
Reva tertawa kecil: “Tentu saja.”
Jenny, istri dekan sangat gembira: “Bagus sekali!”
“Vera, kalau kau sudah sembuh, tante akan mengajakmu keluar dan membelikanmu gaun gaun yang cantik serta mengajakmu makan makanan yang enak-enak, oke?”
Dekan Bobby meneteskan airmatanya. Entah kenapa dia teringat dengan putrinya yang meninggal di usia muda.
Reva memanggil dekan Bobby dan memberikan isyarat kepadanya agar dia mengikutinya keluar.
Sambil berjalan ke taman, dekan Bobby berbisik, “Tuan Reva, ada apa?”
Reva berkata, “Aku ingin merepotkanmu untuk mencari tahu beberapa kabar untukku.”
Dekan Bobby terkejut. Masalah apa itu, mengapa begitu misterius?
1/3
“Tuan Reva, silahkan kau katakan saja!” ujar dekan Bobby dengan cepat.
Reva: “Dekan Bobby, kau memiliki kenalan yang cukup luas di rumah sakit rumah sakit besar di kota
Carson.”
Alina kesal: “Aduhh, anak ini, apa kau sudah lupa?”
“Perusahaan paman ketigamu bekerjasama dengan perusahaannya Anya!”
“Sekarang paman ketigamu bertanggung jawab penuh atas proyek ini.”
“Kalau tidak bisa ditangani dengan baik maka paman ketigamu akan dikeluarkan dari perusahaan.”
“Hal yang telah kau janjikan itu kenapa tidak kau kerjakan?”
Saat ini Reva baru teringat dengan masalah itu.
Pada waktu itu dia memang sudah menyetujuinya dengan asal namun karena selama beberapa waktu itu dia
2/3
juga agak sibuk sehingga belum sempat menghubungi Anya.
Tak disangka, ternyata Spencer malah masih mengingatnya dengan jelas.
Reva: “Kalau begitu aku akan mencari waktu untuk menghubungi Anya.”
Alina langsung berkata, “Tidak perlu.”
“Paman ketigamu sedang berada disini bersama aku. Kebetulan dia juga sedang ada waktu jadi aku akan menyuruhnya pergi mencarimu saja sekarang.”
“Kau bawa dia ke PT Smith untuk berbicara dengan direktur Anya. Apapun yang terjadi proyeknya harus bisa dimenangkan!”
Comments
The readers' comments on the novel: Leaving The Country After Divorce (Lucian and Roxanne)